BALADA IBU PERTIWI
Ibu pertiwiku
hari ini harusnya cuaca cerah
senyummu sumringah
karena besok hari ulang tahunmu
Ibu pertiwiku
Anak-anak negerimu biasanya dengan ramai mempersiapkan ulang tahunmu dengan meriah
dengan antusias, dengan sukacita menghiasi aneka warna
dengan warna dominan merah putih, warna kesukaanmu.
Namun dibalik jendela ini aku lihat mendung masih menyelimuti.
Di balik jendela ini aku lihat dirimu begitu bersedih
aku lihat kau nampak pucat sayu dan nampak jelas penderitaanmu
aku tahu kau memikul beban yang berat.
Pandemi ini membuat anak-anak bangsamu harus berjuang keras untuk tetap belajar
Di tengah situasi begitu sulitnya mendapat pengajaran
Mereka memang belajar
belajar dari aneka macam kesulitan
belajar untuk mengerti bahwa semua perjuangan itu dibutuhkan supaya bisa bangkit
belajar untuk tabah di tengah wabah
Belajar untuk saling peduli di tengah pandemi
belajar untuk menghilangkan malas
saat ada halangan untuk tidak masuk kelas
Ibu pertiwiku...
aku tak ingin merahmu pudar dan putihmu ternoda
aku begitu sedih melihatmu murung
memikirkan anak-anakmu yang berjuang dlm meraih kebebasan
dari penjajahan yang katanya bernama corona
aku pun tahu ibu...
saat ini kau begitu lemah memikirkan anak-anak negerimu
yang masih penuh kebingungan, kekhawaritan, ketakutan.
Ibu...
Banyak anak-anak negerimu ini yg berjuang untuk merdeka dari corona
walaupun banyak juga yang gugur karenanya
Banyak juga yang berjuang untuk tetap berdiri saat usaha dan ekonomi mereka terpuruk
banyak anak-anak...
ibu-ibu...
yang menangis meronta karena tak bisa bersama dengan orang yang mereka cinta
menahan rindu yang bergelora karena dipisahkan raga oleh jarak
dan aku tahu wahai ibu pertiwiku
kau pun sangat menderita karena semua ini.
Ibu pertiwiku cepatlah sembuh...
Aku butuh kau wahai ibu....
MERDEKA... MERDEKA... MERDEKA...
Mustami'in
Wonosobo, 16 Agustus 2021